Friday, August 30, 2013

Friday's Recommendation #1


Setelah meme bikinan Mbak Astrid dan Aul, sekarang mau coba ikut meme-nya Mbak Ren @ Ren's Little Corner. Sebenernya pengen ikut Scene on Three-nya Mbak Bzee juga tapi belum kepikiran scene dari buku apa, hehe...

Oke, meme kali ini berjudul Friday's Recommendation. Sebenarnya bukan meme baru, tapi meme ini sempat hiatus kurang lebih enam bulan. Jadi di meme ini kita nulis apa? Kita bisa merekomendasikan buku untuk diterjemahkan ataupun buku yang menarik untuk dibaca. Kali ini, saya mau merekomendasikan buku untuk diterjemahkan oleh penerbit lokal.

[Review] 12 Menit

Judul: 12 Menit
Penulis: Oka Aurora
Penggagas Cerita: Regina Septapi
Penyunting: @shinta_read dan @me_dorry
Penyelaras aksara: Fakhri Fauzi, @kaguralian
Penata aksara: elcreative
Perancang sampul: A.A
Penerbit: Noura Books
Tebal: 362 hlm
Cetakan: I, Mei 2013




Apa yang pertama kali terpikir ketika mendengar buku motivasi? Mungkin sebagian besar akan berpikir tentang genre nonfiksi. Namun, tidak dengan buku yang satu ini. Inspirasi dan motivasinya terjalin rapi dalam cerita fiksi. Mari berkenalan dengan tokoh-tokoh yang akan menemani kita sepanjang novel ini. 

Rene, seorang pelatih marching band profesional. Ia memiliki banyak pengalaman dalam melatih grup marching band. Kepiawaiannya dalam melatih marching band tidak bisa diragukan lagi. Rene telah berkali-kali membuat kelompok yang dilatihnya meraih juara. 

Thursday, August 29, 2013

[Review] Swiss: Little Snow in Zürich

Judul: Swiss: Little Snow in Zürich
Penulis: Alvi Syahrin
Penyunting: Yulliya Febria
Proofreader: Widyawati Oktavia
Penata Letak: Erina Puspitasari
Desainer Sampul: Gita Mariana
Ilustrator Sampul dan Isi: Gama Marhaendra
Penerbit: Bukune
Cetakan: I, Juni ke 2013
Tebal: 308



Yasmine mempunyai rutinitas yang selalu dilakukannya sepulang sekolah. Ia tidak akan langsung pulang, melainkan pergi ke dermaga di tepi Danau Zürich. Bersantai sejenak, memotret obyek-obyek yang menarik baginya. Di sanalah dia bertemu dengan Rakel. Laki-laki yang awalnya hanya duduk berdampingan dengannya tanpa ia kenal. Beberapa kali bertemu tanpa bertegur sapa, akhirnya Yasmine dan Rakel resmi berkenalan. Mereka bisa cepat akrab. Memotret sesuka mereka dan tertawa bersama. Rakel pun mengajak Yasmine melakukan lima hal selama musim dingin. Lima hal yang akan mereka lakukan bersama-sama:

  1. Ice skating selama lima jam penuh
  2. Keliling Distrik 1Zürich
  3. Menginjakkan kaki di Puncak Uetliberg
  4. Keliling Zürich dan menolong orang yang butuh bantuan
  5. Bercerita panjang lebar di Danau Zürich sampai matahari terbit

Monday, August 26, 2013

Buying Monday #2


Hari Senin terakhir di Bulan Agustus, artinya Buying Monday edisi kedua!! Meme yang satu ini emang bikin heboh, karena kita bisa melihat buku-buku apa yang diborong para peserta selama sebulan. Hehe... Bulan ini lumayan banyak buku yang saya beli (menurut saya lho). Tapi, beberapa di antaranya emang sempat masuk Wishful Wednesday ataupun wishlist di Goodreads, jadi gak apa-apa deh :D Semuanya juga saya dapat dengan harga diskon kok, hehe... Ini daftar buku yang saya beli di Bulan Agustus.

Sunday, August 25, 2013

[Wrap-Up Post] Hotter Potter 2013

Membaca (lagi) Harry Potter tak hanya membuat saya mengagumi sekali lagi kejeniusan J.K. Rowling. Membaca Harry Potter juga membuat saya mengenang masa kecil saya, ketika saya pertama kalinya mengenal seri ini. Membuat saya mengingat lagi hari-hari ketika saya 'tenggelam' dalam imajinasi yang diciptakan J.K. Rowling. Saya merasa beruntung menjadi salah satu anak yang tumbuh bersama Harry Potter.

Awalnya, saya hanya mengenal Harry Potter lewat Majalah Bobo. Yap, bicara bacaan masa kecil tak bisa dipisahkan dari Majalah Bobo ;) Saya pertama kali mengenal anak laki-laki dengan tanda petir di dahinya justru dari Majalah Bobo, bukan buku Harry Potter itu sendiri. Saya ingat Bobo pernah menulis tentang seri Harry Potter yang sangat terkenal, yang dikagumi oleh banyak sekali anak-anak di dunia. Waktu itu, saya belum tahu bisa membaca buku ini di mana (ya, saat itu membeli buku memang belum menjadi kebiasaan bagi saya). Jadilah perkenalan saya dengan Harry Potter tertunda. Namun, saat itu saya sudah mengetahui sedikit tentang dirinya. Bahwa dia tinggal di lemari bawah tangga Privet Drive no. 4, bersama paman dan bibinya. Bahwa ada banyak sekali surat yang datang untuk dirinya, dengan alamat yang sangat detail, ditujukan untuk Harry Potter.

[Review] Harry Potter and The Deathly Hallows

Judul: Harry Potter dan Relikui Kematian
Judul asli: Harry Potter and the Deathly Hallows
Penulis: J.K. Rowling
Alih bahasa: Listiana Srisanti
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit: 2008
Tebal: 1008 hlm

Membaca Harry Potter di seri terakhirnya memiliki kesan yang sangat berbeda dengan seri pertamanya. Di seri pertama, kita akan bertemu guru-guru yang mengajar di banyak kelas. Harry, Ron, dan Hermione disibukkan dengan PR dan tugas-tugas lainnya. Namun, di seri terakhir, kita tak akan menemui hal-hal seperti itu lagi. Bahkan, sejak awal Harry memutuskan untuk tidak kembali ke Hogwarts. Ia akan pergi mencari horcrux. Menyelesaikan misi yang disampaikan Dumbledore padanya. Ron dan Hermione terlibat penuh dalam tugas ini. Berbekal benda-benda warisan Dumbledore: deluminator untuk Ron, buku Kisah-Kisah Beedle si Juru Cerita untuk Hermione, dan snitch untuk Harry, dimulailah perjalanan mereka mencari horcrux milik Voldemort. 

Wednesday, August 21, 2013

[Review] Surat Panjang tentang Jarak Kita yang Jutaan Tahun Cahaya


Judul: Surat Panjang tentang Jarak Kita yang Jutaan Tahun Cahaya
Penulis: Dewi Kharisma Michellia
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Cetakan: I, Juni 2013
Tebal: 240 halaman

Saya tidak punya bayangan apapun tentang isi buku ini ketika membaca judulnya. Namun, justru judul yang unik ini membuat saya tertarik membuka lembar demi lembar surat yang dituliskan. Tema besarnya sederhana, tentang tokoh Aku yang jatuh cinta pada teman masa kecilnya. Mari kita panggil Aku dengan Nona Alien dan teman kecil itu sebagai Tuan Alien.

Nona Alien dan Tuan Alien telah terbiasa bersama sejak kecil. Menikmati hari berdua. Merasa berbeda. Mereka merasa telah mengerti satu sama lain tanpa harus banyak berkata. 

Wishful Wednesday #7


Sudah hari Rabu lagiiii... Awal-awal ikut WW dulu, saya kadang nggak bikin postingan beberapa minggu. Soalnya kadang bingung buku apa yang beneran dipengenin. Tapi beberapa minggu ini kok lancar-lancar aja ya, hehe... Makin banyak buku yang pengen dimasukin ke rak ni :p

Kali ini, WW saya adalah...

Back to Children Classic's Literature [Update Post]

Saya bersyukur sejak kecil sudah dibiasakan membaca oleh orang tua saya. Sebenarnya, hobi membaca saya semacam ketahuan tanpa sengaja. Awalnya, ibu saya membelikan Majalah Bobo waktu saya kecil. Ternyata, saya tertarik banget baca majalah itu. Udah selesai, baca lagi. Diulang-ulang lagi. Saya juga minta dibelikan Majalah Bobo lagi. Akhirnya, walaupun tidak rutin, ibu sering membelikan saya Majalah Bobo. 

Monday, August 19, 2013

Buku Klasik di Masa Kecil



Sejak kapan kamu suka membaca? Saya sendiri nggak terlalu ingat jawaban pastinya. Seingat saya, waktu TK saya sudah suka membaca. Jadi, mungkin jawabannya sejak saya bisa baca kali ya… Waktu TK, kadang ada jam khusus membaca buku di kelas. Jadi, buku koleksi sekolah dibawa ke kelas. Anak-anak boleh membaca yang mana saja. Mau dibaca sendiri, boleh. Dibaca bareng-bareng sambil latihan, silakan. Saya nggak ingat cerita apa saja yang saya baca waktu itu, yang pasti saya sangat menikmati kalau sedang ada kelas membaca.

Friday, August 16, 2013

[Review] Dark Love

Judul: Dark Love
Penulis: Ken Terate
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Cetakan: I, September 2012
Tebal: 248 hlm




Kirana merasa dunianya berhenti begitu saja waktu tahu dia hamil. Dia seorang siswa SMA kelas XII yang pintar dan berprestasi. Baru semangat-semangatnya belajar untuk kelulusan dan ujian masuk perguruan tinggi. Di saat rencana masa depannya terancang dengan sangat matang, kehamilan itu membuyarkan semuanya. Namun, Kirana tidak bisa menyalahkan pasangannya. Bahkan, dia nggak mau bilang ke siapa-siapa. Kirana ingin melindungi pasangannya itu, karena dia adalah cowok yang juga berprestasi. Kirana tidak ingin menghancurkan masa depan si cowok. Walaupun, di sisi lain, pasangannya ini bilang mau bertanggung jawab.

Thursday, August 15, 2013

Haru Syndrome's Waiting Room: Sweet Melody



Penggemar romance, pasti sudah nggak asing kan dengan Penerbit Haru? Penerbit yang satu ini sering menerbitkan novel yang berlatar belakang Asia, terutama Korea dan Jepang. Kurang lebih tiga bulan kemarin saya menjadi salah satu anggota Blogger Buku Indonesia yang me-review buku-buku terbitan Haru. Saya cukup enjoy baca-baca buku terbitan Haru. Beberapa waktu lalu, saya ditawari untuk ikut program baru dari Haru yang disebut Haru Syndrome’s Waiting Room. Intinya, di Haru Syndrome’s Waiting Room ini pembaca akan ngobrol sama Haru tentang salah satu bukunya. Pembaca juga boleh lho mengajukan pertanyaan buat Haru. Semacam wawancara singkat pembaca dan penerbit :D 

[Review] Little Women


Judul: Little Women
Penulis: Lousia May Alcott
Penerbit: Serambi
Tahun terbit: 2009
Tebal: 489 hlm
Usia baca: 8 tahun ke atas

Keluarga March hidup dengan begitu sederhana setiap harinya. Mereka tidak punya banyak uang, tapi rumah mereka dipenuhi kebahagiaan. Terkadang, keluarga ini merasa cemas dengan keadaan sang ayah yang harus pergi berperang. Namun, keempat putri keluarga March selalu berusaha membantu ibunya agar keadaan di rumah tetap baik selama ditinggal sang ayah. Keempat bersaudara ini saling membantu melakukan yang mereka bisa. Empat bersaudara yang punya sifat khas masing-masing.

Wednesday, August 14, 2013

Wishful Wednesday #6



Selamat hari Rabu, selamat Idul Fitri, mohon maaf lahir dan batin. Setelah minggu lalu absen, hari ini jelas tidak akan melewatkan WW edisi spesial. Spesial? Yup, karena Mbak Astri bikin giveaway di WW-nya… Moga-moga ada buku di wishlist yang dicoret karena dapet dari WW ini :D 
Jadi, buku yang saya pengen minggu ini

Tuesday, August 6, 2013

[Review] Harry Potter and The Half-Blood Prince

Judul: Harry Potter dan Pangeran Berdarah Campuran
Judul asli: Harry Potter and The Half-Blood Prince
Penulis: J.K. Rowling
Alih Bahasa: Listiana Srisanti
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Terbit: 2006
Tebal: 816 hlm

Harry mengawali tahun keenamnya di Hogwarts dengan tidak terlalu bersemangat. Kematian Sirius jelas masih menjadi duka baginya. Kejutan bahwa dia terpilih menjadi Kapten Quidditch Gryffindor bisa sedikit menghiburnya. Sebelum tahun ajaran dimulai, Harry telah curiga kepada Malfoy yang terlihat sangat misterius. Dia berusaha menyelidiki ini, juga memberitahu teman-temannya. Sayangnya, tidak semua orang menaruh kecurigaan yang sama terhadap Malfoy.

Hari-hari di Hogwarts tidak berlangsung seperti biasanya. Profesor Dumbledore jarang sekali terlihat di sekolah. Harry mendapat guru baru dalam pelajaran Ramuan, yaitu Horace Slughorn. Kejutan lainnya, Snape berhasil menempati posisi yang selama ini diinginkannya, yakni menjadi guru Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam. Harry tiba-tiba menjadi yang terbaik dalam pelajaran Ramuan karena dia mengikuti petunjuk dari buku seseorang yang menyebut dirinya Half-Blood Prince.

Voldemort masih menjadi ancaman dalam dunia sihir, bahkan dunia Muggle. Dumbledore semakin mempersiapkan Harry agar siap melawan Voldemort. Bersama Dumbledore, Harry diajak melihat masa lalu Voldemort, juga mencari tahu tentang Horcrux. Rupanya, jiwa Voldemort telah dipisah menjadi beberapa bagian agar ia menjadi lebih sulit untuk dikalahkan. 

Di sisi lain, hubungan Harry dan teman-temannya mulai berubah. Ron dan Hermione berkali-kali bertengkar, yang lebih disebabkan karena cemburu. Harry sendiri heran kenapa dia tiba-tiba sering memikirkan Ginny. Percintaan remaja, kesetiaan, petualangan, semua terangkum secara rapi dalam seri Harry Potter yang keenam ini.

***

Seharusnya, review ini saya tuliskan pada Bulan Juni, sesuai jadwal Hotter Potter. Namun, sayang sekali saya tidak bisa mengikuti jadwal itu karena beberapa alasan. Tidak apa-apa, saya akan berusaha menamatkan seri Harry Potter ini, tinggal satu buku lagi!

Seri yang keenam ini benar-benar menguras emosi. Selain seri terakhir tentunya, ketika semua misteri akhirnya terbongkar. Dalam Harry Potter and The Half-Blood Prince ini, terasa sekali Dumbledore sedang melakukan suatu misi penting. Ia sering meninggalkan sekolah, juga terlihat bekas luka di tangannya. Yang tak kalah penting, Dumbledore sejak awal juga telah menyiapkan Harry untuk menghadapi Voldemort dengan lebih matang.

Karakter yang banyak mengalami perubahan dalam buku ini tentu saja Malfoy. Selama ini, Malfoy menjadi murid yang menyebalkan. Tapi, tidak pernah dia melakukan sesuatu yang benar-benar jahat. Tidak disangka, dalam seri keenam ini Malfoy justru menjadi salah satu tokoh paling penting. 

Lepas dari masalah Voldemort, hubungan cinta-cintaan di buku ini cukup menghibur. Saya baru ingat Ron dan Lavender punya nama panggilan sayang yang membuat saya tertawa setiap membacanya. Namun, mendekati akhir cerita, saya dibuat menangis karena ada banyak adegan mengharukan dan menguras emosi. Padahal, ini bukan pertama kali saya membaca Harry Potter and The Half-Blood Prince. Tentu saja, saya akan coba menamatkan (lagi) seri Harry Potter ini!

Nb: Waktu mau meng-update buku ini di Goodreads, ternyata saya memberinya empat bintang. Mengingat banyak sekali misteri dalam buku ini, yang ditulis dengan sangat rapi, dan akan terbongkar di buku terakhir, dengan yakin saya menambahkan satu bintang lagi untuk buku ini. :)

Posting untuk: