Saturday, December 29, 2012

Paket dari Bentang Sudah Tiba!

Awal cerita dimulai ketika saya iseng-iseng buka facebook dan lihat status dari adminnya Togamas kalau Sabtu-Rabu (1-5/12) lalu ada event diskon reguler + 5% untuk semua buku. Berhubung saya ada beberapa buku yang ingin dibeli, plus nggak mau melewatkan kesempatan dapat diskon tambahan, jadilah saya jalan-jalan asik sendiri ke Togamas Affandi di hari Minggu (2/12). Setelah muter-muter sambil memperhitungkan dana, saya pulang dengan membeli Ping! A Message From Borneo dan beberapa buku lain.

Ping! saya beli karena penasaran membaca review di beberapa blog. Awalnya saya nggak kepikiran Ping! ini ceritanya tentang apa, soalnya nggak baca sinopsis di cover belakang juga. Ternyata saya sangat menikmati membaca buku ini, perpaduan novel dan fabel yang apik. Sayangnya, di tengah rasa penasaran untuk menuntaskan Ping!, saya baru tahu kalau dua halaman dalam buku ini hilang. Jelas nggak mau rugi, saya cari tahu cara buat menukar buku terbitan Bentang Belia ini.

Sebenarnya, buku ini bisa saya tukarkan langsung di Togamas. Tapi karena dasarnya emang hobi jalan-jalan, saya putuskan datang langsung ke kantor penerbitnya. Apalagi kantor Bentang jaraknya selemparan batu cukup dekat dari kampus, ditambah siapa tahu dapat bonus bisa reuni sama kakak angkatan yang kerja di sana. Sampai di kantor Bentang, harapan saya terkabul. Langsung ketemu sama Mbak Susan yang kaget lihat saya tiba-tiba nongol di sana. Sambil cerita-cerita, Mbak Susan bilang nanti buku gantinya bakal dikirim, dia yang bantu urus.

Daann, Sabtu kemarin (22/12) paket dari Bentang sudah tiba dengan selamat di rumah saya, yeiy! Paketnya berisi satu eksemplar Ping!, surat permintaan maaf dari Bentang, dan satu eksemplar buku lain sebagai bonus pengganti dari Bentang. Untuk bonus ini saya dapat buku "123 Kutipan Film Ok" karya Hikmat Darmawan. Haha, seneng banget dapet buku gratis. :D Terima kasih Bentang (juga Mbak Susan)... Menurut saya ini cara yang sangat bagus agar hubungan pembaca dan penerbit tetap baik meski ada buku yang cacat produksi. Yang punya pengalaman sama, boleh lho kirim langsung bukunya ke Bentang. Habis itu tinggal berdoa, semoga bukunya cepat sampai ke tujuan. :D



Friday, December 14, 2012

[Review] 33 Pesan Nabi: Jaga Mata, Jaga Telinga, Jaga Mulut

Judul buku: 33 Pesan Nabi: Jaga Mata, Jaga Telinga, Jaga Mulut
Penulis: vbi_djenggoten
Penerbit: Zaytuna
Tebal: 126 hlm
Cetakan VII, Juli 2012

Berkesan dan menyenangkan, dua kata tersebut saya rasakan setelah selesai membaca buku ini. Penjelasan hadis Bukhari-Muslim yang ringan dan sangat enak dibaca, serta dekat dengan kehidupan sehari-hari. Dijamin, dalam buku ini tidak akan ditemukan kata-kata sulit yang membuat kita mengerutkan dahi untuk berpikir. Justru kita akan dibuat tertawa, terharu, kemudian #jleb, tersindir. 

Buku ini merupakan komik berisi kisah sehari-hari yang berkaitan dengan hadis-hadis riwayat Bukhari-Muslim. Kalau dibaca sekilas, tema-tema yang diangkat sangat dekat dengan keseharian kita. Namun, karena telah menjadi rutinitas, terkadang kita tidak sadar bahwa sikap-sikap kita selama ini kurang sesuai. Nah, komik ini hadir untuk mengingatkan kita, bahwa hal-hal kecil tidak seharusnya dianggap sepele. Bahwa selalu ada yang bisa diperbaiki dari rutinitas kita sehari-hari. Komik ini banyak berbicara seputar masalah sosial, seperti hubungan dengan tetangga, rekan kerja, dan teman sepermainan. Banyak juga kisah-kisah yang menyindir fenomena sosial di Indonesia saat ini. Namun, sindirannya tidak terkesan kasar, justru mengharukan, terkadang pula konyol.

Untuk yang penasaran, saya sertakan beberapa contoh komik yang terdapat di buku ini. Contoh-contoh ini semuanya saya ambil dari blog penulis. (klik untuk perbesar gambar)


Ini contohnya yang saya bilang dekat dengan kehidupan sehari-hari

Merasa akrab dengan fenomena semacam ini?

Semoga bukan pemimpin Indonesia :)

Masih banyak kisah-kisah lainnya yang terdapat di komik ini. Bagi saya, komik ini jadi cara yang efektif untuk belajar hadis dengan cara yang menyenangkan. Terima kasih untuk penulis, saya suka sekali buku ini. Tidak ragu-ragu, 5 bintang untuk 33 Pesan Nabi. Ada buku volume kedua juga lhoo...Tapi saya belum baca, mari menabung! :D

Wednesday, December 12, 2012

[Review] The Not-So-Amazing Life of @aMrazing

Judul buku : The Not-So-Amazing Life of @aMrazing
Penulis : Alexander Thian
Penerbit : Gagas Media
Tebal : 218 hlm
Cetakan pertama, 2012

Pertama kali lihat buku ini saya cukup penasaran seperti apa isinya, walaupun belum tergerak untuk beli. Lama-lama tambah penasaran juga setelah baca beberapa review dari blog. Akhirnya, saya baca buku ini modal pinjam dari temen. Hehe...

Saya kurang tahu harus memasukkan buku ini ke genre apa, tapi menurut penerbitnya, #TNSALOA ini masuk dalam kategori lifestyle. #TNSALOA berisi kumpulan cerita menarik yang dialami sendiri oleh penulis, @aMrazing, saat dia masih bekerja sebagai penjaga konter HP di sebuah mall di Jakarta. Di tengah gerahnya suasana mall, diakibatkan AC yang sering-mati-dan-yang-mau-benerin-nggak-dateng-dateng, @aMrazing mengalami banyak kejadian ajaib. Mulai dari bapak-bapak yang ngotot bahwa penyanyi lagu My Heart Will Go On adalah Maria Kere. Sudah dibilang salah, si bapak tetep ngotot juga sampai muter ke semua konter. Saya ngakak banget waktu bagian bapak ini bilang, "yang nyanyi di atas kapal, yang pelem yu jam ai jam" untuk mendeskripsikan film Titanic.

Lewat buku bersampul kuning cerah ini kita juga diajak melihat realita gadget jaman sekarang (ini bener nggak ya kalimat saya :p) Bagaimana seorang anak kelas 6 SD marah-marah ke ibunya minta dibelikan iPhone hanya karena teman-temannya juga sudah punya gadget canggih itu. Anak kelas 6 SD, punya iPhone mau buat apaaa??  Baca cerita Alex bikin saya ikut gemes sama adiknya sekaligus kasihan sama ibunya. Tambah gemes lagi waktu tahu hape si adik juga masih bagus dan banyak fitur yang lebih canggih daripada iPhone yang dipengenin itu. Tapi atas nama 'tren' si adik tetap ngotot dan nggak mau mendengarkan kata-kata Alex maupun ibunya.

Kalau di dua cerita di atas kita dibawa ngakak dan sebel, lain lagi apabila kita membaca cerita berjudul "Dummy Seharga Dua Juta". Cerita ini merupakan salah satu favorit saya. Bercerita tentang Pak Soni yang ingin memberikan hadiah untuk anaknya. Setiap hari bapak itu menabung sampai akhirnya uangnya cukup untuk membeli barang yang diinginkan si anak, yakni handphone Sony Ericsson W880i. Namun, Pak Soni mengira ada yang rusak pada hape tersebut lalu membawanya ke konter Alex. Alangkah terkejutnya sang bapak ketika mengetahui hape tersebut ternyata dummy alias tiruan. Ia telah kena tipu. Sampai sini saja, saya sudah ikut terharu melihat ketulusan Pak Soni untuk membahagiakan anaknya. Apalagi waktu tahu bagaimana perjuangan Pak Soni untuk merawat anak yang sangat disayanginya tersebut. Tak berlebihan, di bagian ini Alex sungguh berhasil menyajikan cerita yang menyentuh hati.

Selain tiga cerita di atas, kita juga akan disuguhi 11 cerita lainnya yang juga menawarkan berbagai rasa yang berbeda. Konyol, lucu, sebel, haru, miris semua jadi satu. #TNSALOA memang cukup mengaduk-aduk perasaan pembacanya karena bisa jadi belum selesai kita tertawa membaca sebuah cerita, kita akan langsung dibawa hanyut dan terharu membaca kisah selanjutnya. Di beberapa bagian memang saya merasa datar saja, tapi tetap buku ini menjadi bacaan yang menarik.

Gaya bahasa yang santai membuat buku ini cocok dilabeli sebagai bacaan ringan. Meski terkesan ringan, tanpa disadari kita akan terbawa untuk melihat realita yang kadang terlupakan. Selain belajar dari banyak kisah yang dituliskan, saya juga belajar bahwa bekerja bukan hanya bertujuan mencari keuntungan tapi juga berusaha berbuat baik untuk orang lain. Seperti yang dilakukan Alex, ketika di banyak kesempatan bisa saja ia mengambil keuntungan sebanyak-banyaknya, tapi ia justru memberi saran yang bisa jadi tak berakibat baik pada pemasukannya. Ketika ia bisa saja cuek pada orang yang tak dikenalnya, ia justru bertekad untuk membantunya. Banyak nilai-nilai sosial yang bisa diambil dari buku ini. Akhirnya, sebagai penutup saya beri 3.5/5 bintang untuk buku ringan tapi penuh makna ini.

Tuesday, December 11, 2012

[Review] A Very Yuppy Wedding

Judul buku : A Very Yuppy Wedding
Penulis : Ika Natassa
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tebal : 288 halaman

Hidup Andrea, seorang bankir berusia 29 tahun, bisa dibilang nyaris sempurna. Karirnya melesat cepat, fasilitas kantor untuk kehidupan sehari-hari yang sangat memadai, pendapatan yang cukup untuk membuatnya bolak-balik mall mengunjungi berbagai brand terkenal, dan memiliki kekasih yang sangat baik bernama Adjie. Ya, Adjie adalah teman sekantor Andrea yang kemudian menjadi kekasihnya. Hampir tak ada yang kurang dari sosok Adjie, tampan, perhatian, rajin sholat, dan memiliki karir yang tak kalah cemerlang. Kehidupan keduanya benar-benar sempurna apabila tak ada peraturan di bank yang melarang sesama karyawan untuk menikah.

Peraturan tersebut membuat Andrea dan Adjie harus menjalani hubungan secara diam-diam. Hanya dua orang sahabat dekat mereka saja yang tahu hubungan tersebut. Skenario pun dibuat dengan sangat rapi. Apabila Andrea dan Adjie memutuskan untuk menikah, salah satu dari mereka akan keluar dari bank dan mencari pekerjaan lain. Namun, menjalankan skenario tak semulus bayangan mereka. Keduanya harus selalu waspada agar hubungan mereka tak diketahui pihak lain, terutama bu Karen, bos mereka di kantor. Ditambah lagi rasa cemburu yang harus dipendam diam-diam ketika teman-teman kantor mulai mendekati Andrea maupun Adjie.

Perjalanan mereka untuk mempertahankan hubungan bertambah berat justru pada fase keduanya mempersiapkan pernikahan. Masalah karir, rasa saling percaya, dan tokoh yang datang dari masa lalu merupakan beberapa hal yang harus dipikirkan matang-matang. Bagaimana Andrea dan Adjie menghadapi semua tantangan tersebut? Apakah keduanya bisa sampai ke tahap pernikahan pada akhirnya?

Saya cukup menikmati membaca novel ini, walaupun banyak istilah perbankan yang tak saya mengerti. Ika Natassa berhasil meramu cerita yang membuat pembacanya ikut gemas melihat aksi para tokohnya. Meski begitu, saya merasa kurang ada klimaks dalam novel ini. Dalam beberapa kesempatan memang kita akan dibawa penasaran dengan jalan cerita selanjutnya, tapi selanjutnya akan ada penjelasan yang kembali menenangkan. Pola ini berulang berkali-kali sehingga saya tidak merasakan klimaks yang sudah ditunggu-tunggu.

Ada dua hal yang sangat mudah ditemui dalam novel ini, yaitu percakapan dalam bahasa Inggris dan brand-brand terkenal -tapi sangat asing bagi saya- :D Kedua hal tersebut seakan menegaskan bahwa tokoh-tokohnya berasal dari kalangan menengah ke atas. Tetap enak untuk dibaca, meski saya lebih merasa nyaman membaca percakapan dalam bahasa Indonesia, terasa lebih alami. Apabila ditanya apa yang mengganjal dari novel ini, jawabannya adalah Adjie. Entah kenapa saya merasa tokoh ini begitu sempurna hingga rasanya jadi kurang realistis, too good to be true. Akhirnya, saya memberikan 3/5 bintang untuk novel pertama dari Ika Natassa yang saya baca ini. Saya jadi cukup tertarik untuk membaca novel Ika Natassa selanjutnya :)

Monday, December 10, 2012

Bercerita Buku Dimulai

Yeiy, akhirnya kesampaian juga bikin blog buku. Berawal dari kegemaran membaca buku, ditambah dengan keisengan blogwalking hingga akhirnya menemukan komunitas Blog Buku Indonesia. Lihat postingan yang ada di situ jadi kepengen juga punya blog buku sendiri :) Anyway, kenapa namanya Bercerita Buku? Sederhana aja sih, selama ini buku-buku yang telah mengantarkan banyak cerita buat kita, mengajak kita pergi ke berbagai belahan dunia, mengenalkan kisah-kisah yang tidak terbayangkan sebelumnya. Lewat blog ini, gantian saya yang pengen bercerita tentang buku. Semacam simbiosis mutualisme yang sederhana (semoga begitu yaa...)
Sekarang blog-nya memang masih kosong, semoga saya bisa rajin mengisinya dengan review buku, cerita tentang penulis, dan pengalaman lain yang tentunya berkaitan dengan buku. Sekian perkenalan dari blog yang masih kosong melompong, wish me luck yaa.. :)