Judul: Harry Potter dan Pangeran Berdarah Campuran
Judul asli: Harry Potter and The Half-Blood Prince
Penulis: J.K. Rowling
Alih Bahasa: Listiana Srisanti
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Terbit: 2006
Tebal: 816 hlm
Harry mengawali tahun keenamnya di Hogwarts dengan tidak terlalu bersemangat. Kematian Sirius jelas masih menjadi duka baginya. Kejutan bahwa dia terpilih menjadi Kapten Quidditch Gryffindor bisa sedikit menghiburnya. Sebelum tahun ajaran dimulai, Harry telah curiga kepada Malfoy yang terlihat sangat misterius. Dia berusaha menyelidiki ini, juga memberitahu teman-temannya. Sayangnya, tidak semua orang menaruh kecurigaan yang sama terhadap Malfoy.
Hari-hari di Hogwarts tidak berlangsung seperti biasanya. Profesor Dumbledore jarang sekali terlihat di sekolah. Harry mendapat guru baru dalam pelajaran Ramuan, yaitu Horace Slughorn. Kejutan lainnya, Snape berhasil menempati posisi yang selama ini diinginkannya, yakni menjadi guru Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam. Harry tiba-tiba menjadi yang terbaik dalam pelajaran Ramuan karena dia mengikuti petunjuk dari buku seseorang yang menyebut dirinya Half-Blood Prince.
Voldemort masih menjadi ancaman dalam dunia sihir, bahkan dunia Muggle. Dumbledore semakin mempersiapkan Harry agar siap melawan Voldemort. Bersama Dumbledore, Harry diajak melihat masa lalu Voldemort, juga mencari tahu tentang Horcrux. Rupanya, jiwa Voldemort telah dipisah menjadi beberapa bagian agar ia menjadi lebih sulit untuk dikalahkan.
Di sisi lain, hubungan Harry dan teman-temannya mulai berubah. Ron dan Hermione berkali-kali bertengkar, yang lebih disebabkan karena cemburu. Harry sendiri heran kenapa dia tiba-tiba sering memikirkan Ginny. Percintaan remaja, kesetiaan, petualangan, semua terangkum secara rapi dalam seri Harry Potter yang keenam ini.
***
Seharusnya, review ini saya tuliskan pada Bulan Juni, sesuai jadwal Hotter Potter. Namun, sayang sekali saya tidak bisa mengikuti jadwal itu karena beberapa alasan. Tidak apa-apa, saya akan berusaha menamatkan seri Harry Potter ini, tinggal satu buku lagi!
Seri yang keenam ini benar-benar menguras emosi. Selain seri terakhir tentunya, ketika semua misteri akhirnya terbongkar. Dalam Harry Potter and The Half-Blood Prince ini, terasa sekali Dumbledore sedang melakukan suatu misi penting. Ia sering meninggalkan sekolah, juga terlihat bekas luka di tangannya. Yang tak kalah penting, Dumbledore sejak awal juga telah menyiapkan Harry untuk menghadapi Voldemort dengan lebih matang.
Karakter yang banyak mengalami perubahan dalam buku ini tentu saja Malfoy. Selama ini, Malfoy menjadi murid yang menyebalkan. Tapi, tidak pernah dia melakukan sesuatu yang benar-benar jahat. Tidak disangka, dalam seri keenam ini Malfoy justru menjadi salah satu tokoh paling penting.
Lepas dari masalah Voldemort, hubungan cinta-cintaan di buku ini cukup menghibur. Saya baru ingat Ron dan Lavender punya nama panggilan sayang yang membuat saya tertawa setiap membacanya. Namun, mendekati akhir cerita, saya dibuat menangis karena ada banyak adegan mengharukan dan menguras emosi. Padahal, ini bukan pertama kali saya membaca Harry Potter and The Half-Blood Prince. Tentu saja, saya akan coba menamatkan (lagi) seri Harry Potter ini!
Nb: Waktu mau meng-update buku ini di Goodreads, ternyata saya memberinya empat bintang. Mengingat banyak sekali misteri dalam buku ini, yang ditulis dengan sangat rapi, dan akan terbongkar di buku terakhir, dengan yakin saya menambahkan satu bintang lagi untuk buku ini. :)
Posting untuk: