Sunday, April 7, 2013

[Review] Alice-Miranda at School

[source]
Judul: Alice-Miranda at School
Penulis: Jacqueline Harvey
Penerjemah: Reni Indardini
Penyunting: Herlina Sitorus
Penyelaras Aksara: Ike Shinta Dewi
Penerbit: Little K
Tebal: 274 hlm
Cetakan: I, Juni 2011

Alice-Miranda Highton-Smith-Kennington-Jones baru berumur 7 tahun ketika masuk ke Akademi Winchesterfield-Downsfordvale untuk Perempuan Muda Baik-Baik. Semua perempuan di keluarga Alice-Miranda bersekolah di asrama itu. Orang tuanya senang Alice-Miranda juga bersekolah di tempat yang sama, hanya saja tak menyangka ia akan mulai bersekolah di usia semuda itu. Pada hari keberangkatan ke sekolah, justru Alice-Miranda yang menenangkan ibunya agar tidak mengkhawatirkan dirinya.
Alice-Miranda sampai ke sekolah ketika masih musim liburan. Ini memberinya kesempatan untuk berkeliling sekolah terlebih dahulu. Pertama-tama, ia bertemu dengan Mrs. Smith, juru masak sekolah yang terkenal galak kepada anak-anak. Namun, dengan santai Alice-Miranda minum teh dan makan kue bersama Mrs. Smith. Dari perkenalan itu Alice-Miranda jadi tahu kalau Mrs. Smith belum pernah bertemu cucunya. Miss Grim, kepala sekolah, tidak pernah mengizinkan Mrs. Smith untuk libur. Mengetahui hal ini, Alice-Miranda bertekad ingin menemui Miss Grim agar mau mengizinkan Mrs. Smith libur.

Dalam perjalanan menuju ruangan Miss Grimm, Alice-Miranda bertemu Mr. Charles yang sedih karena tidak ada satupun bunga di lingkungan sekolah. Ia mengatakan Miss Grim tidak mau sekolah ditanami bunga. Ini membuat Alice-Miranda heran. Keinginan untuk bertemu Miss Grim semakin bertambah, dan menjadi lebih kuat lagi ketika ia berkenalan dengan Jacinta, siswa di sekolah itu. Jacinta tidak diizinkan ikut kejuaraan senam, padahal itu adalah hal yang paling diinginkannya.

Usaha untuk bertemu Miss Grim tinggal selangkah lagi. Alice-Miranda kini berada di ruangan Miss Higgins, sekretaris pribadi Miss Grim. Miss Higgins tidak memperbolehkan Alice-Miranda bertemu kepala sekolah. Namun, Alice-Miranda langsung menerobos masuk karena ia merasa pertemuan itu sangat penting. dan alangkah kagetnya Alice-Miranda ketika ia justru mendapat sambutan dingin dari Miss Grim. Ia pun kembali ke kamar, tapi berkata akan menemui kepala sekolah lain kali.

Alice-Miranda masih berusaha agar bisa bertemu Miss Grim. Seiring berjalannya waktu ia berkenalan dengan Millie. Ia juga telah bertemu Alethea, gadis kaya tapi sombong yang dibenci (dan ditakuti) seluruh siswa. Karena tidak kunjung mendapat kesempatan bertemu Miss Grim, Alice-Miranda akhirnya menyusun rencana agar Mrs. Smith dapat bertemu keponakannya. Tak lupa ia juga melakukan sesuatu agar Mr. Charles dapat menanam bunga di sekolah. Rupanya, Miss Grim tak terlalu suka dengan sikap Alice-Miranda ini. Miss Grim yang selama 10 tahun tidak pernah keluar ruangan, merasa terusik dengan kehadiran Alice-Miranda. Ia pun merencanakan rangkaian tes yang dianggapnya dapat membuat Alice-Miranda keluar dari sekolah. Simak petualangan Alice-Miranda menghadapi tes tersebut dalam buku ini.

Kesan pertama membaca buku ini, saya geli dengan nama-nama yang ada di sini. Di halaman pertama saja, saya sudah bertemu dengan Alice-Miranda Highton-Smith-Kennington-Jones. Lalu, tak lama kemudian saya membaca Akademi Winchesterfield-Downsfordvale untuk Perempuan Muda Baik-Baik (yang dalam versi aslinya bernama Winchesterfield-Downsfordvale Academy for Proper Young Ladies). Nama-nama yang sulit diucapkan (setidaknya bagi saya), dan tetap memberi kesan lucu hingga di halaman-halaman terakhir. :)

Cerita ini bukanlah kisah yang akan membuat pembacanya tegang karena konflik yang ada. Namun, sangat mungkin buku ini tetap 'mengikat' kita agar membaca sampai akhir. Saya sendiri sangat santai dalam membaca buku ini. Saya tak mengharapkan akhir yang menakjubkan dari cerita ini. Tapi saya sangat menikmati membaca kisah ini. Salah satunya karena karakter Alice-Miranda yang sangat mendominasi, juga cara penulis menuturkan kisah bisa membuat pembaca jatuh cinta pada sosok Alice-Miranda.

Alice-Miranda at School ini merupakan seri pertama dari cerita Alice-Miranda. Kisahnya yang santai bisa membuat pembaca benar-benar menyegarkan pikirannya, jadi buku ini sangat cocok dibaca di waktu senggang. Karena tidak terlalu sarat konflik, juga banyak sikap yang bisa ditiru dari Alice-Miranda, saya pikir anak usia 10 tahun ke atas sudah bisa memahami cerita ini. Saya penasaran dengan apa yang akan dilakukan Alice-Miranda selanjutnya. Untuk petualangan Alice-Miranda kali ini, saya beri 3/5 bintang .

Karakter dalam judul buku:
Alice-Miranda adalah anak kecil yang cerdas, ramah, dan baik hati pada semua orang. Yang tak kalah penting, ia juga berpikiran positif pada semua hal, juga selalu optimis. Mungkin pembaca akan menganggap Alice-Miranda adalah sosok yang mau tahuuu aja urusan orang lain. Tapi sebenarnya itu hanyalah cara dia agar bisa membantu orang tersebut. Saya sendiri sering gemes dengan kelakuan Alice-Miranda ini. ;)

Posting untuk:

    

No comments:

Post a Comment