Thursday, February 28, 2013

[Review] Kisah Desperaux

Judul: Kisah Desperaux
Judul asli: The Tale of Desperaux
Penulis: Kate DiCamillo
Alih bahasa: Diniarty Pandia
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tebal: 275 hlm
Cetakan: Pertama, Januari 2005
Winner of Newberry Book 2004

Anak-anak, percayakah jika kukatakan di dunia ini ada seekor tikus yang jatuh cinta pada seorang putri raja? Ia juga sangat mengagumi musik dan cahaya. Percayakah kau jika kukatakan tikus itu lebih suka berdiam diri di atas lembaran buku untuk membaca dongeng-dongeng indah, daripada menggerigiti kertasnya seperti yang dilakukan tikus-tikus lain? Sulit dipercaya memang. Jika kau belum pernah bertemu tikus seperti itu maka kau harus berkenalan dengan Desperaux Tilling.

Sejak lahir, Desperaux sudah menjadi tikus yang sangat berbeda dengan tikus pada umumnya. Tahukah anak-anak, Desperaux lahir dengan mata terbuka, tak seperti tikus-tikus lain. Badannya sangat kecil, tapi telinganya begitu lebar. Begitu mencoloknya ia sehingga Desperaux menjadi terkenal bahkan sejak baru dilahirkan.

Ingatkah kau pada putri raja yang kuceritakan tadi? Putri Pea namanya. Desperaux jatuh cinta pada putri tersebut sejak pertama kali melihatnya. Ia bahkan mendengarkan musik bersama sang putri, juga raja. Saudara-saudara Desperaux tentu khawatir dengan sikap Desperaux ini. Berkali-kali Desperaux dilatih menjadi tikus kastil yang normal, tapi ia tetap tidak bisa melupakan Putri Pea, musik, dan dongeng. Maka, dengan terpaksa akhirnya Desperaux diturunkan ke ruangan bawah tanah oleh Dewan Tikus.

Anak-anak, apa yang ada di pikiranmu jika mendengar kata 'ruangan bawah tanah?' Gelap? Tentu saja! Bahkan tikus-tikus kastil lainnya pun ketakutan jika harus turun ke ruangan bawah tanah. Dalam labirin-labirin yang menyesatkan itu bersembunyi ratusan tikus got yang bisa memakanmu sewaktu-waktu. Bagaimana nasib Desperaux di sana? Kau akan menemukannya dalam lembar demi lembar buku ini.

Anak-anak, petualangan kita kali ini tak hanya ditemani oleh Desperaux. Kita juga akan berkenalan dengan Roscuro, seekor tikus got yang begitu mencintai cahaya. Namun, sebuah pengalaman buruk bersama sang raja, ratu, dan Putri Pea membuat kelembutan hatinya tertutup. Ia berniat membalas dendam kepada mereka bertiga. Untuk menjalankan misinya ini, ia mengajak Miggery Sow, seorang gadis pelayan yang sangat mendambakan menjadi putri raja. Kasihan Mig, begitu ia kerap disapa, ia tak punya niat jahat. Ia hanya ingin mewujudkan impiannya menjadi seorang putri. Jika kau sabar untuk membuka lembaran buku ini, kau akan mengetahui bagaimana hubungan antara Desperaux, Roscuro, juga Mig, dan bagaimana petualangan mereka akan berakhir.

****
Bagi saya, The Tale of Desperaux merupakan kisah yang indah, juga memutarbalikkan kenyataan. Bagaimana seekor tikus yang biasanya menghindari sinar matahari justru sangat mencintai cahaya. Bagaimana  seorang manusia dipermainkan tikus dan dibuat tak berdaya. Seperti biasa, sosok putri raja digambarkan sebagai seorang yang cantik dan berhati lembut. Namun, kisah putri raja kali ini tambah lengkap dengan hadirnya Mig, gadis pelayan dengan keadaan yang jauh berbeda dengan putri tersebut.

Kate DiCamillo memilih menjadi juru cerita dalam kisahnya ini. Ia menuturkan kisah demi kisah seakan-akan kita adalah anak-anak yang mendengarkan ceritanya. Saya suka dengan gaya bahasanya. Namun, entah kenapa buku ini tak bisa langsung saya tuntaskan. Mungkin karena jalan cerita yang terkadang terasa sangat lambat.

Buku ini mendapatkan penghargaan Newberry Book 2004, sebuah penghargaan bagi cerita anak-anak terbaik di Amerika Serikat. Jika Anda penyuka buku anak-anak, Kisah Desperaux bisa jadi pilihan sebagai salah satu karya literatur anak kelas dunia. Kisah ini juga dilengkapi dengan ilustrasi-ilustrasi yang memukau dari Timothy Basil Ering. Ilustrasi yang membuat kita terdiam sejenak untuk menikmatinya. Goresan pensil yang lembut dan terasa begitu hidup. 

Konflik dalam buku ini cukup beragam, mulai dari bagaimana menjadi berbeda dengan lingkungan pada umumnya, kasih sayang orang tua kepada anak, juga perasaan cinta seperti yang dialami Desperaux. Banyaknya konflik membuat buku ini kurang cocok dibaca anak-anak usia awal. Namun, untuk usia 11 tahun ke atas sepertinya sudah bisa menikmati dan memahami kisah ini. Kisah Desperaux juga telah diangkat menjadi cerita film animasi dengan judul yang sama.
sumber
Ide yang unik dengan ilustrasi memukau menjadi dua hal yang sangat saya sukai dari buku ini. Jika ditanya tentang kekurangan, jawabannya adalah alur cerita yang sedikit lambat, seperti yang saya singgung di atas tadi. Akhirnya, bagi saya Kisah Desperaux patut mendapatkan 3/5 bintang!

Review ini diikutkan dalam Fun Year With Children's Literature host by Bacaan Bzee dan Little Alice's Garden. Yang mau tahu lebih banyak klik gambar berikut :)


Juga untuk New Authors Reading Challenge host by Ren's Little Corner:



3 comments:

  1. aku udah lama ngincer buku ini, tapi belum nemu bukunya di toko :(

    ReplyDelete
  2. @Sabrina: aku dapet buku ini pas diskonan 40% di Gramed, dan tinggal satu-satunya, hehe... Terbuka untuk dipinjam kok :D

    ReplyDelete
  3. aku pernah baca buku ini. kapan ya? lupa. hehehe
    kayaknya aku emang tipe orang yang terlalu menikmati membaca children literatur. mungkin karena waktu kecil aku nggak melewati fase membaca bacaan semacam ini kali ya? entahlah.
    sedih sih ._.

    ReplyDelete