Friday, November 15, 2013

[Review] The Graveyard Book

Judul: Cerita dari Pemakaman
Judul asli: The Graveyard Book
Penulis: Neil Gaiman
Penerjemah: Lulu Wijaya
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Cetakan: I, Maret 2013
Tebal: 351 hlm
Usia baca: 10 tahun ke atas



Bagaimana rasanya diasuh dan dibesarkan oleh hantu? Mari kita tanyakan pada Bod, seorang anak laki-laki yang menghabiskan masa kecilnya di sebuah pemakaman. Bagaimana dia bisa sampai di sana? Semua berawal ketika seorang pria bernama Jack membunuh seluruh anggota keluarganya. Bod yang kala itu masih bayi, belum meyadari apa yang sedang terjadi. Dia terus belajar merangkak dan akhirnya sampai di pemakaman. Jack yang berniat membunuhnya pun mengikuti Bod ke pemakaman. Anehnya, sampai di sana Jack kehilangan semua jejak.

Itulah awal bagaimana Bod bisa sampai di pemakaman. Mistress Owens, salah satu hantu pemakaman bertekad ingin melindungi Bod. Setelah didiskusikan, akhirnya para hantu sepakat bahwa Mistress Owens akan mengadopsi Bod. Oya, nama Bod sendiri diperolehnya setelah sampai di pemakaman. Nama lengkapnya adalah Nobody Owens. Di pemakaman, Bod mempunyai seorang wali bernama Silas. Dia makhluk yang tidak bisa dikatakan hidup, tapi tidak juga mati. Silas menyediakan kebutuhan Bod, seperti makanan. Karena tinggal di pemakaman, teman bermain Bod adalah para hantu. Hingga dia bertemu Scarlett, seorang anak perempuan yang segera menjadi teman ‘hidup’ pertamanya.


Tinggal di pemakaman membuat Bod memiliki Kebebasan Pemakaman. Dia bisa berjalan dengan mudah dalam gelap, bercakap-cakap dengan para hantu, juga melewati jalan yang tidak bisa dilalui manusia biasa. Bod juga belajar bagaimana cara Memudar, Menghantui, dan Merambah Mimpi. Kebiasaan para hantu menjadi tidak aneh lagi bagi Bod. Bod juga punya cerita tersendiri bersama teman-temannya itu.

Teman akrabnya berganti seiring dengan pertumbuhan Bod. Karena hantu-hantu tidak mungkin tumbuh lagi, Bod lah yang akhirnya berusaha mencari teman seusianya. Cerita menegangkan juga dialami Bod ketika ia ingin membuatkan batu nisan bagi Liza Hempstock. Bod harus meninggalkan pemakaman, yang membuatnya berada dalam bahaya besar. Lain lagi cerita ketika Bod mencoba bersekolah bersama manusia, makhluk seperti dirinya, yang justru asing baginya.

The Graveyard Book adalah perkenalan pertama saya dengan Neil Gaiman. Sudah sering saya mendengar namanya, pun membaca pujian banyak orang tentang karyanya. Berbekal penasaran, akhirnya saya pun mengoleksi beberapa novelnya. Membaca sinopsis yang ditulis di belakang buku ini sudah cukup membuat saya tertarik untuk mengetahui kisah lengkapnya. Dan ternyata, ini bukan kisah anak-anak seperti pada umumnya. Begitulah kesan saya tentang kisah ini.

Beberapa kali membaca ulasan tentang karya Neil Gaiman, saya menyimpulkan bahwa keabsurdan adalah salah satu kekuatan dan keunikannya. Begitu pula yang saya rasakan ketika membaca buku ini. Berdasar pengalaman, saya lebih suka membaca kalimat-kalimat lugas dibanding kisah absurd. Dan ternyata, selera saya belum berubah. Keabsurdan yang ada dalam The Graveyard Book beberapa kali membuat saya mengernyitkan dahi. Bukan berarti saya tak suka. Saya justru kagum dengan imajinasi Neil Gaiman yang berbeda. Hanya saja, sayang sekali buku ini belum bisa menjadi favorit. 

Meski begitu, Gaiman tetap menjadi salah satu penulis yang ingin saya baca karyanya. Saya juga penasaran dengan picture book yang telah dia tulis. Jadi, untuk perkenalan saya, agak bingung sebenarnya mau memberi berapa bintang. Akhirnya, saya putuskan, 3.5/5 bisa mengungkapkan bagaimana perkenalan saya dengan penulis yang satu ini. :)

Review untuk:

7 comments:

  1. Suka sama bukunya Neil Gaiman yang satu ini, genrenya fantasi tapi ada rasa horor dalam bukunya. Walaupun dimasukkan ke dalam label Children's Literature, tapi kayaknya nggak bakal ada anak-anak kecil yang bakal suka buku ini :D

    ReplyDelete
  2. aku penasaran sama buku ini... ada yang bilang bagus... tapi kaya'nya udah jarang ya ketemu di toko buku... [atau emang blum nyari?? :D], semoga suatu hari berjodoh sama buku ini dan bisa baca... ;-)

    ReplyDelete
  3. aaahhhhh jadi pengen baca buku ini>< jadi makin penasaran sama tulisan2 Neil Gaiman o_o

    ReplyDelete
  4. Buku-buku Neil Gaiman memang kebanyakan absurd, tapi memang disitulah letak keunikannya :D

    ReplyDelete
  5. Ada nama Hempstock lagi di buku ini? Setelah ada di Stardust dan TOATEOTL :O
    Sepertinya Om Gaiman suka sekali dengan nama Hempstock...

    Buku ini masuk ke timbunan yang akan aku baca di bulan April, baca resensi Lulu jadi makin pengen baca ih XD

    ReplyDelete
  6. Aku penasaran sama buku ini, horor dan mencekam banget apalagi setting ceritanya dipemakaman..
    Hiii,, makin syereeemm -__- tapi penasaran pengen bacaaa :p

    ReplyDelete
  7. Baca kalimat awal review kakak bikin saya takjub. Neil Gaiman emang keren ini, fantasy dibaurkan sama horor, belum baca dan saya pengen baca garagara baca review-an kak Lulu ini:3
    Ahh jadi wishlist bulan depan:D

    ReplyDelete