Monday, October 14, 2013

[Review] George's Marvellous Medicine


Judul: George's Marvellous Medicine
Penulis: Roald Dahl
Ilustrasi: Quentin Blake
Penerbit: Puffin
Tebal: 89 hlm
Terbit: 1991

Apa yang ada di bayanganmu ketika mendengar buku cerita tentang nenek dan cucunya? Sebagian besar mungkin terbayang cerita tentang nenek yang sangat menyayangi dan memanjakan cucunya. Namun, hilangkanlah semua bayangan itu ketika membaca buku ini. Yup, sang penulis cerita anak termasyhur ini telah berhasil menciptakan karya di luar imajinasi banyak orang.

Ditinggal berdua bersama sang nenek mungkin hal terakhir yang diinginkan oleh George. Neneknya tidak seperti nenek-nenek lain yang lembut dan baik hati. Nenek George ini suka sekali menggerutu. Tidak hanya itu, dia juga suka mencibir George tanpa alasan yang jelas. Seperti hari itu, Nenek George mengatakan hal-hal buruk yang membuat George takut. Berkali-kali George meminta nenek untuk berhenti berbicara, tapi neneknya tidak mau mendengarkan. Akhirnya, muncullah suatu ide di kepala George untuk membalas tindakan si nenek.


Nenek George setiap hari harus minum obat. Hari itu George-lah yang bertugas menyiapkan obat untuk nenek. Namun, alih-alih menyiapkan obat neneknya, George justru membuat obat baru. Komposisinya? Hal-hal random yang George temui: sampo, sabun, saos, cairan pembersih, cat rambut, dan banyaaak lagi. Duh, saya sampai mual pas baca ini. Haha… Semua itu dicampur oleh George. Untuk sentuhan akhirnya, George menuangkan cat warna cokelat agar ‘ramuan’ itu serupa dengan obat milik nenek.

Dan, waktu minum obat pun tiba. Tidak mengherankan kalau ramuan yang terdiri dari beragam bahan itu mempunyai efek kuat bagi tubuh nenek. Sesaat setelah meminum ramuan itu, tubuh nenek George meninggi. Kepalanya hingga menembus atap. Nenek George justru sangat senang karena dia menjadi pusat perhatian.

Masalah tidak berhenti di situ. Ayah George ingin menggunakan obat buatan George untuk usaha peternakannya. Dia pun meminta George membuat kembali obatnya. Sayangnya, George lupa. Wajar juga dia lupa, tadi kan George asal saja memasukkan bahan-bahan yang dia temui. Hehe… Lalu bagaimana kisah selanjutnya? Baca buku ini dan bersiaplah tertawa :D

Imajinasi Roald Dahl sungguh di luar bayangan. Ide-idenya gila. Bikin pembaca tersenyum, tertawa, meringis, dan bahkan (maaf) mual. Haha… Tapi saya benar-benar salut dengan imajinasi Eyang Dahl ini. Tidak heran dia menjadi salah satu penulis cerita anak-anak terfavorit. Uhm, sebenarnya saya bingung juga mau merekomendasikan buku ini untuk anak usia berapa, mengingat ceritanya yang cukup ‘liar’. Namun, sepertinya anak usia 10 tahun sudah bisa membaca buku ini, dengan bimbingan orang tua ya. :)

Posting untuk:


2 comments:

  1. uwaaa, dari sinopsinya menarik. Aku lagi cari buku-buku genre komedi yang mendidik. Selain untuk koleksi. juga untuk mendongeng. hihihi...

    reviewnya bikin aku tambah pingin buku ini. Keren...

    ReplyDelete
  2. baca review-an kakak ini bikin aku ngakak :D
    emang sih nenek ngeselin tapi George bandel pisan euy-_- coba hasilnya buruk? Gimana nasib si nenek? wkwk Keren nih Roald Dahl:3
    Saya belum pernah baca karyanya sih kak, tapi pas baca ini saya punya keinginan baca cerita yg bergenre gini, hihi lucu cuma terlalu tipis kayanya bukunya :D

    ReplyDelete