Monday, June 10, 2013

[Review] Coupl(ov)e

Judul: Coupl(ov)e
Penulis: Rhein Fathia
Penyunting: Noni Rosliyani
Perancang sampul: Joko Supomo
Pemeriksa aksara: Kamus Tamar & Pritameani
Penata aksara: BASBAK_Binangkit
Ilustrasi sampul: Shutterstock
Penerbit: Bentang Pustaka
Tebal: 388 hlm
Cetakan: pertama, Februari 2013

Mungkinkah sebuah pernikahan diawali tanpa cinta?
Halya dan Raka membuktikan kemungkinan itu bisa saja terjadi. Dengan modal saling percaya, juga rasa nyaman sebagai sahabat, Halya dan Raka mengawali kehidupan pernikahan mereka. Namun, tak seperti pasangan pengantin baru, mereka berdua justru tidur di kamar terpisah. Menikmati kebersamaan layaknya sahabat, persis seperti ketika belum menikah.

Raka yang pertama kali menyadari bahwa pernikahan seharusnya tak berjalan seperti ini. Di sisi lain, Halya juga mulai menyadari hal itu. Namun, lagi-lagi Halya merasa belum siap untuk memulai kehidupan pernikahan seperti pasangan lain. Akhirnya, ia hanya bisa mencurahkan perasaan kepada Puput, sahabatnya di kantor. Begitu pula dengan Raka yang menceritakan problem pernikahannya kepada Gamma.

Cinta masa lalu juga menjadi masalah bagi kehidupan pasangan ini. Halya masih menyimpan kenangan-kenangan manis bersama Gilang, seorang lelaki yang pernah menjadi kekasihnya, bahkan telah melamarnya. Dan Raka tiba-tiba harus dihadapkan pada perasaannya di masa lalu ketika Rina, gadis yang pernah begitu ia cintai, kini tiba-tiba muncul kembali. Lambat laun, pernikahan sepasang sahabat ini terasa semakin rumit. Dan sebelum semuanya terlambat, Halya dan Raka harus cepat-cepat membuat keputusan.

Coupl(ov)e mengangkat kisah tentang sahabat yang akhirnya memutuskan menjadi pasangan. Bukan tema yang baru sebenarnya, sudah banyak diangkat dalam cerita. Namun, Coupl(ov)e bisa menghadirkannya dengan unik dan berbeda. Penuturan kisah dalam Coupl(ov)e ini begitu mengalir. Awalnya, saya kira akan menghabiskan beberapa hari untuk membaca novel ini, karena ukuran font-nya yang lebih kecil daripada novel kebanyakan. Ternyata, dalam waktu semalam saja novel ini sudah berhasil saya tuntaskan. 

Coupl(ov)e terdiri dari empat part. Alurnya maju-mundur bercerita tentang masa-masa Halya dan Raka masih menjadi sahabat, ketika masing-masing memiliki gebetan, dan juga tentang kisah pernikahan mereka. Dengan alur campuran ini, saya tetap bisa menikmati Coupl(ov)e dengan mudah. Persahabatan Halya dan Raka diceritakan dengan begitu seru dan sangat terasa tulus. Ketika mereka berdua akhirnya menikah, rasanya ikut gemes melihat Halya dan Raka bingung harus menempatkan diri seperti apa dalam rumah tangga mereka. Di satu sisi mereka ingin tetap bersikap layaknya sahabat. Di sisi lain, mereka sadar kehidupan rumah tangga harusnya tak seperti ini.

Dalam kebingungan itu, komitmen Halya dan Raka pun akhirnya diuji. Pernikahan seperti apa yang akan mereka berdua bangun, ditambah lagi adanya konflik dari pihak luar. Rhein Fathia menuliskan masalah konflik dan komitmen ini dengan sangat apik. Penuturan konfliknya tidak terburu-buru, membuat saya ikut gemes waktu membacanya.

Selain ide dan alur, karakter dalam Coupl(ov)e juga sangat saya sukai. Halya yang ceria, lincah, aktif mampu mengimbangi Raka yang cenderung pendiam dan kaku. Ah, Raka! Saya suka sekali Raka yang tetap logis dan rasional ketika menyampaikan perasaan. Jarang-jarang kan ada cowok yang mengungkapkan perasaan dan masih sempet ngutip pernyataan dari artikel ilmiah. 

Aku membaca artikel seorang psikolog yang mengatakan bahwa ketika orang jatuh cinta, otak kanannya akan sangat sibuk. Hal itu mengakibatkan otak kiri, yang biasa memproduksi kata-kata, tidak bisa menyampaikan pesan ke otak kanan dengan baik.

Jadi geleng-geleng kepala, takjub, sambil membatin “sempet yaaa” :))

Karakter-karakter pendukung dalam Coupl(ov)e juga menyenangkan. Meski bukan tokoh utama, saya merasa Rina, Gilang, Puput, dan Gamma memiliki karakternya yang kuat untuk porsinya masing-masing.

Terakhir, tentang cover Coupl(ov)e yang juga saya suka. Covernya terasa manis dengan judul yang sedikit sulit dibaca tapi justru membuat penasaran. Secara keseluruhan, sebenarnya tidak ada yang mengganggu saya untuk menikmati Coupl(ov)e. Penggunaan bahasa Inggris bisa saya pahami, tapi sepertinya saya akan lebih suka kalau dialognya ditulis dalam Bahasa Indonesia saja. 

Akhirnya, 4/5 bintang untuk kisah Halya dan Raka. Apakah kamu percaya persahabatan antara laki-laki dan perempuan tanpa adanya cinta? Mungkin jawabannya akan kamu temukan dalam novel ini :)) 

6 comments:

  1. Aku juga udah baca ini. Mbaknya hebat, bisa selesai dalam semalam, kalau aku dua hari.
    Setuju deh sama mbak, kalau percakapan bahasa Inggrisnya ditulis dalam bahasa Indonesia aja. Kurang ngerti soalnya.

    ReplyDelete
  2. Belum punya buku ini... kepengen baca.... suka banget cerita antara persahabatn cowo dan cewe yg berakhir dengan ehem2,,,, ^^

    ReplyDelete
  3. Jujur, aku juga sempat tertarik begitu lihat coverny ditoko buku,.. namun, belum ada niatan untuk membacanya, belum tertarik. Setelah aku baca reviewnya kak lulu ehh, menyesal huwaaa >.< kok nggak aku beli saja ya?? Bintang 4 membuat aku jadi makin penasaran dengan keseluruhannya,.. kukira buku ini akan menye-menye tentang cinta-cintaan yang biasa ternyata aku salah besar :( besok mau lihat ke toko buku semoga masih ada,.. *ngabur*

    ReplyDelete
  4. Aku belum baca novel ini. Penasaran sama gaya bahasanya kak Rhein Fathia. Pengen banget baca novel-novelnya. Termasuk yang ini. :'
    Kak, request dong di postingan reviewnya selipin juga memorable quotes nya biar makin penasaran :3

    ReplyDelete
  5. Dulu pengen baca buku ini, kok gak beli? bukannya gak mau beli kak :D tapi saat itu uangnya belum ada, pas uangnya uda ada eh beli buku yang lain *curcol plak!:D
    Aku kira buku ini sama kaya yang bahas tentang sahabat, terus pernikahan de-el-el tapi setelah liat ini ouh! ternyata saya salah -_- ternyata buku ini 'nyaman' untuk dibaca. Jujur saya belum baca satupun karya kak Rhein, sebab itu selalu gagal-gagal aja belinya :D
    Ah, melihat cara Mbak ripiuw buku ini, terus bacanya 1 hari saja (tebal loh ini Mbak :D) dan 4 bintang ciaatt saya jadi nyesel karena gak beli buku ini :D *catet jadi wishlist*

    ReplyDelete
  6. Kayaknya seru. Penulisnya masih muda juga, pasti bahasanya fresh.

    ReplyDelete